Saturday, 24 March 2018

Makna Konvergensi


Makna Konvergensi

Perintis  aliran  ini  adalah  William  Stern  (1871-1939),  seorang  ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai potensi baik maupun pembawaan buruk.7  Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya  dukungan  lingkungan  yang  sesuai  untuk  perkembangan  bakat  itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak akan dapat menghasilkan perkembangan anak  yang  optimal  kalau  memang  pada  diri  anak  tidak  terdapat  bakat  yang diperlukan untuk mengembangkan.
Banyak bukti yang menunjukkan, bahwa watak dan bakat seseorang yang tidak sama dengan orang tuanya itu, setelah ditelusuri ternyata waktu dan bakat  orang  tersebut  sama  dengan  kakek  atau  ayah/ibu  kakeknya.  Dengan demikian, tidak semua bakat dan watak seseorang dapat diturunkan langsung kepada  anak-anaknya,  tetapi  mungkin  kepada  cucunya  atau  anak-anaknya cucunya. Alhasil, bakat dan watak dapat tersembunyi sampai beberapa generasi.8  Menurut  Djumransjah,  walaupun  keadaan  pembawaan  yang  sama, pengaruh lingkungan manusia dapat dibuktikan. Kemampuan dua orang anak kembar, yang ketika lahir sudah dapat ditentukan oleh dokter bahwa pembawaan mereka sama, tetapi jika dibesarkan dalam lingkungan yang berlainan mereka akan berlainan pula perkembangan jiwanya.9 
Menurut Ngalim Purwanto, proses perkembangan manusia tidak hanya ditentukan oleh faktor pembawaan yang telah ada pada orang itu dan faktor lingkungannya  yang  mempengaruhi  orang  itu.  Aktivitas  manusia  itu  sendiri dalam perkembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Hasil perkembangan  seseorang  tidak  mungkin  dapat  dibaca  dari  pembawaan  dan lingkungan saja.10 
Lebih  lanjut  dikatakan,  bahwa  jalan  perkembangan  manusia  sedikit banyak ditentukan oleh pembawaan yang turun-temurun yang oleh aktivitas dan pemilihan atau penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas di bawah pengaruh  faktor-faktor  lingkungan  yang  tertentu  berkembang  menjadi  sifat- sifat.11 
Dengan demikian perkembangan manusia tidak hanya ditentukan oleh faktor pembawaan dan faktor lingkungannya Aktivitas manusia itu sendiri dalam perkembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Oleh karena hasil perkembangan seseorang tidak mungkin dapat ketahui dari pembawaan dan lingkungan saja.
_____________________________________________________________
6
Djumransjah, Pengantar Filsafat Pendidikan, hlm. 58

7
Umar Tirtarahardja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, hlm. 198.

8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 47

 ___ _

No comments:

Post a Comment