Saturday, 24 March 2018

LANDASAN TEORI PENDIDIKAN ISLAM


LANDASAN TEORI PENDIDIKAN ISLAM

A.                  Pengertian Pendidikan Islam
Sebelum  diuraikan  mengenai  pengertian  pendidikan  Islam,  terlebih dahulu  akan  dijelaskan  mengenai  pengertian  pendidikan  secara  umum  agar pembahasannya lebih sistematis. Mengingat pengertian pendidikan Islam itu tidak terlepas dari pengertian pendidikan pada umumnya. Dengan demikian akan kita ketahui arti dan batasan-batasan pendidikan Islam yang jelas.
Rangkaian   kata “pendidikan Islam” bisa dipahami dalam arti berbeda       -
beda, antara lain: 1) pendidikan (menurut) Islam, 2) pendidikan (dalam) Islam, dan 3) pendidikan (agama) Islam. Istilah pertama, pendidikan (menurut) Islam, berdasarkan sudut pandang bahwa Islam adalah ajaran tentang nilai-nilai dan
norma-norma kehidupan yang ideal, yang bersumber dari Al-       Qur’an dan as          -
Sunnah. Dengan demikian, pembahasan mengenai pendidikan (menurut) Islam lebih bersifat filosofis.
Istilah kedua, pendidikan (dalam) Islam, berdasar atas perspektif bahwa Islam adalah ajaran-ajaran, sistem budaya dan peradaban yang tumbuh dan berkembang  sepanjang  perjalanan  sejarah  umat  Islam,  sejak  zaman  Nabi Muhammad saw. sampai masa sekarang. Dengan demikian, pendidikan (dalam) Islam  ini  dapat  dipahami  sebagai  proses  dan  praktik  penyelenggaraan
pendidikan  di  kalangan  umat  Islam,  yang  berlangsung  secara
berkesinambungan dari generasi ke generasi sepanjang sejarah Islam. Dengan 20

 demikian, pendidikan (dalam) Islam lebih bersifat historis atau disebut sejarah pendidikan Islam.
Sedangkan  istilah  ketiga,  pendidikan  (agama)  Islam,  muncul  dari pandangan bahwa Islam adalah nama bagi agama yang menjadi panutan dan pandangan hidup umat Islam. Agama Islam diyakini oleh pemeluknya sebagai ajaran yang berasal dari Allah, yang memberikan petunjuk ke jalan yang benar menuju kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Pendidikan (agama) Islam  dalam  hal  ini  bisa  dipahami  sebagai  proses  dan  upaya  serta  cara transformasi ajaran-ajaran Islam tersebut, agar menjadi rujukan dan pandangan hidup  bagi  umat  Islam.  Dengan  demikian,  pendidikan  (agama)  Islam  lebih menekankan pada teori pendidikan Islam (Tantowi, 2008:7-8).
Pendidikan  Islam  menurut  Fazlur  Rahman  dapat  mencakup  dua
pengertian besar.    Pertama, pendidikan Islam dalam pengertian praktis, yaitu
pendidikan yang dilaksanakan di dunia Islam seperti yang diselenggarakan di Pakistan, Mesir, Sudan, Saudi, Iran, Turki, Maroko, dan sebagainya, mulai dari
pendidikan  dasar  sampai  perguruan  tinggi.    Kedua,  pendidikan  tinggi  Islam
yang disebut dengan intelektualisme Islam. Lebih dari itu, pendidikan Islam menurut  Rahman  dapat  juga  dipahami  sebagai  proses  untuk  menghasilkan manusia (ilmuwan) integratif, yang padanya terkumpul sifat-sifat seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil jujur dan sebagainya (Sutrisno, 2006: 170).










21

 Sedangkan pendidikan Islam menurut Syeh Muhammad Naquib al-Attas
diistilahkan dengan ta’dib yang mengandung arti ilmu pengetahuan, pengajaran
dan pengasuhan  yang mencakup beberapa aspek yang saling terkait seperti ilmu, keadilan, kebijakan, amal, kebenaran, nalar, jiwa, hati, pikiran, derajat dan adab. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Oleh sebab itu, pendidikan Islam harus
bersumber kepada Al-Qur’an dan hadis Nabi (Zulkarnain, 2008: 16-17).
Dalam membahas masalah pendidikan, Hasan Langgulung berpendapat


bahwa “Pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari dua segi. Pertama dari sudut
pandang masyarakat  , dan kedua dari sudut pandang individu” (Langgulung,
1992.                    2).
Dari segi pandang masyarakat, ditekankan pada kemampuan manusia memperoleh  pengetahuan  dengan  mencarinya  pada  alam  di  luar  manusia. Pendidikan dalam pandangan ini berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dengan kata  lain  masyarakat  mempunyai  nilai-nilai  budaya  yang  disalurkan  pada generasi  agar  identitas  masyarakat  tersebut  tetap  terpelihara.  Nilai-nilai  ini bermacam-macam baik berupa intelektual, seni, politik, ekonomi dan lain-lain. Sedangkan dari segi pandang individu beranggapan bahwa manusia di
atas dunia ini mempunyai sejumlah atau seberkas kemampuan yang sifatnya
umum. Dalam pengertian ini pendidikan didefinisikan sebagai proses untuk
menemukan  dan  mengembangkan  kemampuan-kemampuan  ini.  Jadi 22


No comments:

Post a Comment